Tuesday, December 16, 2008

Tips Menjalin Persahabatan


Inget ga’ kalian sama masa kanak2 dulu.. Asyik y
a?! Rasanya tuw gampang banget dapet temen. Tinggal keluar rumah, nongkrong atau cangkru’an aja depan teras, uda dech, nongol aja temen-temen yang lainnya. Ga ada namanya gengsi, ga level, apalagi ga percayaan. Yang ada tuw cuma pikiran, sekarang waktunya main bareng, yawda ayo main!. Meski kadang tetep ada gontok-gontokan/ berantem ma temen, tunggu bentar gitu, paling dah baikan lagi. Ya,S gak?

Sind3ntosca atau kalo disebut pake lidah orang jawa jadinya sindenkosta, bahkan ngangkat tema persahabatan buat lagu perdananya. Lagu yang punya lirik ringan dan gampang diinget ini jelasnya sempet jadi yang paling direquest. Lirik lagu kepompong emang gampang ditebak maknanya. Sebuah persahabatan yang pelan tapi pasti berangsur-angsur renggang. Tuw kan, terbukti bahwa semakin kita gedhe, semakin susah mendapatkan seorang teman (dalam artian sahabat sejati). Permasalahan dalam sebuah persahabatan bisa jadi bumerang buat kita sendiri.


Ketika kita kecil, apapun yang dilakuin bareng sahabat rasanya menyenangkan, meski mungkin ikutan nyolong mangga dihalaman tetangga hehehe ;’p. Tapi sekarang, meski dengan dalih demi kebaikan sahabat kita sendiri pun terkadang persahabatan itu jadi taruhannya. Akan ada rasa ga percaya lagi dan bahkan timbul sebuah persaingan.


Masalah umum, kebanyakan masalah cowok. Seringkali kita ninggalin temen buat ngabisin hari barengan terus ma pujaan hati kita itu. Nyatanya.. pacar bisa diganti, tapi sahabat sejati susah dicari. Atau kadang kita sama-sama naksir gebetan yang sama dan bersaing buat menang. Untuk apa? Iya kalo tuw kecengan juga naksir salah satu dari kita, kalo enggak?

Jika mau jujur, kita sebenarnya menyayangi sahabat-sahabat dekat kita. Tapi masalahnya kita ga pernah mencoba buat jujur. Saat sahabat berkata buruk tentang kelakuan minus kita atau malah soal gebetan kita, wuah perang dingin mulai. Padahal, apa salahnya mendengarkan sahabat. Mereka hanya ingin yang terbaik untuk kita meski terkadang sikap mereka terlalu jauh. Tapi yakinlah, mereka begitu karena mereka sayang ;)


Satu tips tentang persahabatan, maklumi teman hadapi perbedaan. Cobalah untuk mengerti dan ada di posisi sahabat kalian, rasakan apa yang mereka rasakan. Jika pun ada perbedaan, yakinlah kalian bisa menjembataninya dengan sikap menerima. Jangan pernah meremehkan sebuah persahabatan. Karena akan ada saat dimana merekalah yang akan kita cari suatu hari nanti.


Diambil dari : www.oktavita.com

Thursday, August 7, 2008

Apakah aku harus sakit lagi???

Aku memohon kepada Tuhan setangkai bunga segar
Tuhan memberiku kaktus jelek dan berduri
Aku memohon kupu-kupu yang indah
Tuhan memberiku ulat berbulu

Aku sedih dan kecewa...
Hancur lagi... Lebur lagi...

Namun aku yakin...
Suatu saat nanti kaktus akan berbunga
Indah sekali
Dan ulat-ulat itu akan berubah
Menjadi kupu-kupu yang cantik

Kata orang bijak...
Itulah jalan Tuhan...
Indah pada waktunya...

Aku harus ingat...
Tuhan tidak memberi apa yang aku harapkan
Tetapi Tuhan akan memberikan apa yang aku perlukan

Aku sedih, kecewa dan terluka
Tapi jauh di atas segalanya
Tuhan sedang merajut yang terbaik dalam kehidupanku
Amin Ya Robbal Aalamin...

Thursday, May 15, 2008

Salju di Malang

Selasa, 13 Mei 2008 kami berlima pulang kantor agak lebih awal. Pak Bakir, Bunda, Aku, Pak Slamet dan Pak Toha. Jam 12 tepat kami sudah out dari halaman sekolah. Sebenarnya ini rencana kami sejak satu bulan yang lalu, ketika kami semua pada pusing nyiapin monitoring SSN. Untuk melepas kejenuhan, kami berlima sepakat jalan-jalan. Gak tau kemana.. pokoknya jalan-jalan, titik!

Sebenarnya Bu Aning mau ikut, tetapi karena pada siang itu beliau masih punya jam ngajar, akhirnya tidak jadi. Kami berlima berangkat dengan semangat! Naik mobil panthernya Pak Bakir. Tujuan utama, Rumah Makan Inggil di dekat STTAR kampusku. Makan dulu kata Pak Bakir. Rumah makannya asri, alami seperti suasana keraton jogja dan makanannya uenak banget. Tapi harga makanannya mahal sekali. Hehe.. Kata bunda, yang sering makan disitu adalah bos-bos yang banyak duitnya. Alhamdulillah aku bisa makan gratis dibayarin bunda.


Setelah kenyang, kami berunding kemana enaknya. Aku usul, jangan jauh-jauh biar tidak kelamaan di jalan. Karena sorenya aku dan Pak Toha ada kuliah di STTAR. Akhirnya kami sepakat jalan-jalan ke SNOW WORLD.

SNOW WORLD adalah miniatur daerah kutub utara. Tempatnya di depan plasa Araya Malang. Tiket masuk perorang Rp. 30.000,00. Sebelum masuk kami disuruh memakai mantel besar agar tidak kedinginan. Setelah masuk.. wao... duingin banget. Kata petugas disana suhunya adalah minus 8 derajat Celcius. Aku menggigil kedinginan. Padahal baru minus 8 lo. Kalau di Kutub utara beneran suhunya bisa sampai minus 15 derajat celcius.

Di dalam Snow World.. ada hamparan salju, ada pohon cemara.. dan berbagai macam bentuk pahatan binatang yang menyerupai patung es atau boneka salju. Ketika aku pegang pahatan-pahatan itu sepertinya aku tau dari bahan apa bentuk-bentuk itu dipahat. Ya tidak salah lagi, pahatan-pahatan itu dibentuk dari lilin. Dan karena suhunya sangat dingin.. maka kalau dilihat sepintas seperti pahatan es. Disana juga ada tempat untuk meluncur. Ada gunung es yang bisa didaki dan dari atas gunung es itu kami para pengunjung bisa meluncur ke bawah.

Sayang.. kami tidak boleh menggunakan kamera atau HP waktu di dalam Snow World. Karena suhunya tidak normal dan bisa menyebabkan kamera atau HP hang dan rusak. Tapi di dalam sudah ada tukang potretnya. Waktu aku tanya, kenapa kamera bapak tidak rusak beliau menjawab kamera yang digunakan adalah kamera air. Ya.. akhirnya kami hanya foto berlima sekali saja. Itu tuh potonya, yang paling atas! Kami hanya bertahan di dalam sekitar 20 menitan. Badan rasanya sudah semakin dingin dan nafas sesak menghirup hawa dingin. Sebelum pingsan, kami segera keluar dari ruangan dingin itu dan masuk ke ruang kecil penghangat. Inilah wajah-wajah kami saat baru keluar dari ruang dingin itu. Hiiii.. dinginnya masih terasa.

Setelah itu kami keluar dan menunggu foto selesai dicetak. Karena tadi di dalam tidak bisa menggunakan kamera, di luar ruangan ini kami berpose ria.

Dan setelah puas berpose ria di luar Snow World, kami semua shopping ke Plasa Araya. Wah.. seneng deh.. Sekitar 4 jam kami bisa melupakan segala kesibukan, kejenuhan dan ketegangan. Pukul 4 sore kami berangkat pulang dan aku sama Pak Toha turun kampus STTAR. Yah.. kuliah lagi deh..



Friday, January 4, 2008

Berpose Ria Mengabadikan Jerawat

Kamis, 3 Januari 2007 pukul 07.00 pagi… Kami “cangkruk’an” di depan Kampus II Malang Joint Campus (MJC). “Kosong lagi, kosong lagi…” kata pakdhe Mujib. Iya bener.. hari ini kuliah Matematika kosong lagi. Selama 4 pertemuan, dosennya hanya datang satu kali.

Ya begitulah kuliah di MJC. Kuliah
termurah dan termahal yang pernah aku alami. Termurah, karena kami mendapat beasiswa dan tidak dipungut biaya sepeserpun. Termahal, karena pengorbanan yang kami berikan sangat besar, kami harus mengorbankan anak didik dan pekerjaan kami di sekolah.

Sebenarnya tidak apa-apa. Kami ikhlas, demi meningkatkan ilmu dan kemampuan kami di bidang Teknologi Informasi (TI). Toh program ini hanya sekitar 2 (dua) tahun. Tapi kalau kuliahnya kosooooooooooong…. terus seperti ini, kami jadi punya beban yang cukup berat. Beban dosa terhadap tugas dan tanggung jawab kami kepada anak didik dan instansi. Gimana nih? Teman-teman, kita harus bagaimana? Ini baru semester dua lo… Bagaimana kalau nanti di semester selanjutnya semakin parah?


Wii.. kok jadi “esmosi” ! Gak nyambung nih m
a judulnya. Hihi…


Sambil “cangkruk’an” menanti dosen, kami jeprat-jepret berpose ria. Semua temanku yang perempuan aku ajak berfoto. Ada Bu Ulfi, Mbak Deni, Mbak Dewi, Vivin, Ika, Mbak Lutfia, Risqi, dan Yani. Dari 34 mahasiswa ada 10 mahasiswa perempuan di kelasku, termasuk aku. Tapi sekarang tinggal 9 orang, karena Seva pindah ke jurusan Animasi. Semua cantik-cantik lo.. Kayaknya cuma aku sendiri yang gak cantik. Karena jerawatku besar sekali. Baru kali ini aku punya jerawat buesssar. Apa ya obatnya?