Friday, January 4, 2008

Berpose Ria Mengabadikan Jerawat

Kamis, 3 Januari 2007 pukul 07.00 pagi… Kami “cangkruk’an” di depan Kampus II Malang Joint Campus (MJC). “Kosong lagi, kosong lagi…” kata pakdhe Mujib. Iya bener.. hari ini kuliah Matematika kosong lagi. Selama 4 pertemuan, dosennya hanya datang satu kali.

Ya begitulah kuliah di MJC. Kuliah
termurah dan termahal yang pernah aku alami. Termurah, karena kami mendapat beasiswa dan tidak dipungut biaya sepeserpun. Termahal, karena pengorbanan yang kami berikan sangat besar, kami harus mengorbankan anak didik dan pekerjaan kami di sekolah.

Sebenarnya tidak apa-apa. Kami ikhlas, demi meningkatkan ilmu dan kemampuan kami di bidang Teknologi Informasi (TI). Toh program ini hanya sekitar 2 (dua) tahun. Tapi kalau kuliahnya kosooooooooooong…. terus seperti ini, kami jadi punya beban yang cukup berat. Beban dosa terhadap tugas dan tanggung jawab kami kepada anak didik dan instansi. Gimana nih? Teman-teman, kita harus bagaimana? Ini baru semester dua lo… Bagaimana kalau nanti di semester selanjutnya semakin parah?


Wii.. kok jadi “esmosi” ! Gak nyambung nih m
a judulnya. Hihi…


Sambil “cangkruk’an” menanti dosen, kami jeprat-jepret berpose ria. Semua temanku yang perempuan aku ajak berfoto. Ada Bu Ulfi, Mbak Deni, Mbak Dewi, Vivin, Ika, Mbak Lutfia, Risqi, dan Yani. Dari 34 mahasiswa ada 10 mahasiswa perempuan di kelasku, termasuk aku. Tapi sekarang tinggal 9 orang, karena Seva pindah ke jurusan Animasi. Semua cantik-cantik lo.. Kayaknya cuma aku sendiri yang gak cantik. Karena jerawatku besar sekali. Baru kali ini aku punya jerawat buesssar. Apa ya obatnya?