Diaryku... Berita IPDN membuatku trenyuh, sedih, prihatin... (Hik... hik.. hik...)
Wahyu Hidayat, Cliff Muntu dan mungkin masih banyak lagi yang lain adalah mahasiswa IPDN yang bernasib tidak mujur. Dengan penuh semangat dan cita-cita yang luhur mereka berangkat menuntut ilmu di IPDN. Tetapi bukan keberhasilan yang mereka dapatkan melainkan kematian. Yang menyedihkan, mereka terpaksa meninggalkan dunia ini karena penganiayaan.
Walaupun begitu, apakah IPDN harus dibubarkan??? Bagaimana nasib ribuan mahasiswa lainnya? Apakah mereka harus pulang dengan tangan kosong tanpa hasil? Apakah mereka harus menambah jumlah pengangguran intelektual yang ada di negara kita? Padahal mereka termasuk bibit unggul yang diharapkan mampu dibina menjadi penerus cita-cita bangsa. Apakah semua mahasiswa harus mengorbankan cita-cita mereka hanya karena kesalahan segelintir orang???
Apakah tidak sebaiknya sistim kependidikan di sana yang ditinjau kembali... Kenapa senior2 disana bisa seenaknya menganiaya juniornya??? Apakah fungsi guru2 disana??? Apakah guru2/dosen disana tidak pernah menemani dan memantau mahasiswanya saat melaksanakan suatu kegiatan... ???
Bukankah apa dan bagaimana perbuatan anak (siswa/mahasiswa) adalah tanggung jawab orang tua (guru/dosen). Karena orangtua (guru/dosen) adalah pembimbing dan pendidik mereka... Kalau seorang anak (siswa/mahasiswa) melakukan suatu kesalahan... Apakah tidak sebaiknya yang ditanyakan adalah bagaimana didikan orangtuanya, bagaimana ajaran guru/dosen IPDN?
Ih... knp aku jadi mikir seaneh ini... bukankah yang membongkar tindak kekerasan itu juga dosen IPDN? Binun aja gitu... gimanaaaa... sebenarnya pendidikan disana???
Wahyu Hidayat, Cliff Muntu dan mungkin masih banyak lagi yang lain adalah mahasiswa IPDN yang bernasib tidak mujur. Dengan penuh semangat dan cita-cita yang luhur mereka berangkat menuntut ilmu di IPDN. Tetapi bukan keberhasilan yang mereka dapatkan melainkan kematian. Yang menyedihkan, mereka terpaksa meninggalkan dunia ini karena penganiayaan.
Walaupun begitu, apakah IPDN harus dibubarkan??? Bagaimana nasib ribuan mahasiswa lainnya? Apakah mereka harus pulang dengan tangan kosong tanpa hasil? Apakah mereka harus menambah jumlah pengangguran intelektual yang ada di negara kita? Padahal mereka termasuk bibit unggul yang diharapkan mampu dibina menjadi penerus cita-cita bangsa. Apakah semua mahasiswa harus mengorbankan cita-cita mereka hanya karena kesalahan segelintir orang???
Apakah tidak sebaiknya sistim kependidikan di sana yang ditinjau kembali... Kenapa senior2 disana bisa seenaknya menganiaya juniornya??? Apakah fungsi guru2 disana??? Apakah guru2/dosen disana tidak pernah menemani dan memantau mahasiswanya saat melaksanakan suatu kegiatan... ???
Bukankah apa dan bagaimana perbuatan anak (siswa/mahasiswa) adalah tanggung jawab orang tua (guru/dosen). Karena orangtua (guru/dosen) adalah pembimbing dan pendidik mereka... Kalau seorang anak (siswa/mahasiswa) melakukan suatu kesalahan... Apakah tidak sebaiknya yang ditanyakan adalah bagaimana didikan orangtuanya, bagaimana ajaran guru/dosen IPDN?
Ih... knp aku jadi mikir seaneh ini... bukankah yang membongkar tindak kekerasan itu juga dosen IPDN? Binun aja gitu... gimanaaaa... sebenarnya pendidikan disana???